"Apa yang harus kita bicarakan malam ini?" Pertanyaan Kirana dijawab oleh angin lalu.
Rintik hanya diam sembari memegangi dagunya sendiri. Terkesan seperti orang bingung, padahal tadi ia sendiri yang mengajak beralih topik obrolan.
"Ah, sudahlah, kita tidur saja," putus Rintik seraya menggendong Angkasa untuk diajak ke kamarnya.
"Loh, Angkasa tidur denganmu lagi?" tanya Kirana merasa sedikit heran.
"Iya, tidak apa, ya?" tanya Rintik saat sudah sampai di persimpangan jalan menuju kamarnya.
Untuk tiga malam ini Kirana biarkan Angkasa tidur bersama Rintik, hitung-hitung dirinya kembali menjadi anak muda yang sesungguhnya. Tidak mengorbankan waktu tidur, meski kirana kurang tidur juga selama beberapa malam terakhir.
"Ya sudah, jaga dia untukku," ucap Kirana mendramatisir.
"Najis!" balas Rintik yang sesegera mungkin pergi supaya terhindar dari incaran virus berlebihan dari seorang Kirana.