"Maaf, lagi-lagi Aku menjadi pacar yang payah untukmu. Aku benar-benar tak habis pikir Aku bisa terjebak di kamar hotel dengan sahabatmu seperti tadi yang Kamu lihat," kata Andra yang terlihat masih syok.
"Dia bukan sahabatku lagi. Ingat itu baik-baik!" Aku tidak ingin lagi mendengar orang berkata padaku bahwa Sintia adalah sahabatku.
"Iya-iya … maaf. Aku salah omong. Tapi Kamu benar-benar seperti malaikat pelindung bagiku. Pilihan yang tepat untuk Aku mengakhiri hubunganku dengan dia. Kalau tidak kuakhiri sekarang, bisa-bisa besok-besok Aku semakin terjebak dengan hubungan rumit ini. Tapi Aku tak habis pikir dengan sikap dia yang senekat itu. Apa memang sebelumnya dia sering seperti itu?" tanya Andra penasaran dengan sikap ekstrim yang telah dilakukan Sintia padanya.