"Udah pulang ..." sapaan Sekar terdengar menggantung, saat melihat kondisi Lia yang agak basah karena kehujanan. Dia pun bangkit dari duduk, untuk menghampiri putrinya.
"Nggak papa, Bu. Lupa nggak bawa payung. Lia masuk, ya." Demikian kata si gadis dengan nada datar begitu Ibunya mendekat.
Sekar langsung saja menangkap ketidakberesan yang terjadi pada sang anak. Namun meski demikian, dia tetap membiarkan anaknya untuk masuk ke dalam rumah lebih dahulu. Sekar akan memberikan waktu pada Lia untuk menyelesaikan aktivitasnya, sebelum nanti dirinya akan menemui sang gadis dan menanyakan tentang apa yang sebenarnya sudah terjadi. Sehingga, wajah Lia nampak murung seperti itu.