Evan dan Lia belum lama telah menyelesaikan makan malam bersama, dan kini keduanya pun sudah duduk di ruang tengah sembari menikmati segelas teh hangat dan beberapa cemilan. Hari masih saja diwarnai dengan hujan yang tak kunjung reda, hingga hawa dingin pun telah saja terasa menusuk tulang. Meskipun tidak deras, hal itu telah membuat Lia memutuskan untuk tinggal di rumah Evan sampai hujan reda nanti. Lagipula, dia sudah berpamitan dengan Ibunya sehingga nantinya tak akan membuat Sekar khawatir bila dirinya pulang malam.
"Aku turut senang kalau kondisi Papa sudah semakin baik." Demikian kata Lia, kembali memulai obrolan setelah untuk beberapa waktu mereka terdiam sambil berpeluk mesra.
"Itu juga berkat doa dan dukungan darimu, Lia. Terima kasih."