Keesokan harinya ...
Lia terbangun dari tidur tepat disaat alarm pada ponselnya berbunyi. Dengan sigap dia meraih benda yang berada di atas nakhas itu, lalu menon-aktifkan suaranya. Ketika ingin kembali berbaring, Lia langsung menyadari bahwa Evan sudah tidak ada lagi di sisinya. Sebab, semalam Lia masih ingat kalau dia tidur berdua bersama dengan sang kekasih hingga terlelap.
Saat pikiran itu melintas dalam benaknya, sebuah senyum langsung saja terukir di bibir sang gadis. Karena menuruti hatinya, momen itu adalah peristiwa intens termanis selama menjalin kasih dengan Evan. Dimana meskipun mereka tak bertindak terlalu jauh dengan mencukupkan hanya untuk berpelukan saja, tapi rasanya telah saja sangat berlebih untuk bisa saling mencurahkan segenap cinta yang dimiliki.