Angga memutuskan untuk duduk di sebuah sofa, yang memang tersedia tak jauh dari kamar rawat inap Papa Evan. Pemuda itu nampak mengatur napasnya, supaya merasa lebih tenang.
Kabar dari Prita, sejujurnya saja telah membuat Angga turut menjadi pusing. Karena baru juga satu masalah diselesaikan dan tinggal menuntaskan masalah lain, tapi kini malah muncul perkara baru yang kembali datang dari pihak 'lawan'.
Angga mendengus pelan. Lalu disaat dirinya kembali memandangi layar ponsel, sebuah pesan baru muncul dari Lia. Gadis itu menanyakan tentang keberadaan Evan, karena sedari pagi hingga saat itu dirinya belum juga mendapatkan kabar. Gadis itu menanyakan hal tersebut bukan karena ada sesuatu yang urgent, tapi lebih karena mengkhawatirkan keadaan sang kekasih.