Keesokan harinya ...
"Selamat pagi, Stevan," sapa Puspa Ajeng kepada Evan, begitu dia melihat sang anak mendekat ke arahnya.
"Pagi, Mah."
"Kamu baik-baik saja, Nak? Matamu, ngg ... terlihat sedikit sembab," kata Puspa Ajeng, sembari menyentuh wajah serta kelopak mata sang anak.
"I'm fine. Mama tidak perlu khawatir."
"Hmmm ... sarapan belum siap, tapi kamu sudah rapi begini, Nak."
"Aku harus pergi ke suatu tempat, sebelum pergi ke kantor. Jadi, Mama tidak perlu menyiapkan sarapan untuku," kata Evan, sambil tersenyum kepada Mamanya.
"Baiklah kalau begitu. Tapi, jangan lupa sarapan."
"Iya, Ma. Papa ... sudah bangun?" tanya Evan dengan nada khawatir. Pasalnya, semalam mereka berbincang hingga larut malam.
"Belum. Sepertinya Papamu tidak enak badan. Tapi kamu tidak perlu kuatir, Mama sudah menghubungi dokter pribadi kita untuk datang kemari."