Setelah selesai dengan aktivitas pribadinya, Evan memutuskan untuk kembali turun ke lantai satu dan langsung menuju ke arah dapur. Perutnya yang kosong, sepertinya sudah mengharap pesanan nasi megono yang tadi sudah dipesankan oleh Simbok telah datang.
Dan benar saja, dengan penuh kegembiraan Simbok mengatakan kalau makanan yang diinginkan oleh Evan sudah tersedia.
"Monggo, Mas … nasi Megono istimewa sudah datang."
"Terima kasih ya, Mbok. Simbok juga sekalian sarapan, aku ditemenin," kata Evan begitu dirinya sudah duduk di kursi meja makan.
"Simbok nanti saja, belum laper. Mas Evan saja duluan, mumpung masih anget," sahut Simbok sembari menata makanan tersebut di hadapan sang pemuda.
"Ya sudah kalau begitu, duluan ya Mbok."
Simbok mengangguk, lalu kembali melanjutkan kegiatannya di seputaran dapur saja.