"Siapa yang ngambek? Nggak kok," sahut Lia masih dengan nada yang terdengar merajuk. Dimana, hal itu membuat Evan kembali tertawa pelan.
"Tunggu, ya. Aku akan segera kesana." Bukan bermaksud untuk memberikan janji, Evan berkata demikian supaya Lia tetap percaya padanya dan setia menunggu kedatangannya.
Mendengar kata-kata itu kembali terucap dari sang kekasih, lagi-lagi Lia nampak tersenyum. Sebenarnya dia merajuk bukanlah karena marah kepada Evan. Namun lebih dikarenakan adanya sebuah perasaan rindu yang kembali menyelip di dalam hati, dan itulah yang membuatnya ingin segera bertemu dengan sang kekasih.
"Aku pegang janjimu itu."
"Thank you, Lia."
"Sama-sama. Emmm ... Mama apa kabar, Van?" tanya Lia, begitu dirinya teringat dengan Puspa Ajeng.