Untuk beberapa saat, Ares nampak termenung sembari memikirkan terkait diri pemuda yang bernama Nuraga itu. Dia memang merasa tak asing dengan wajahnya, tapi Ares tak tahu pasti tentang kapan atau dimana dirinya pernah bertemu dengan pemuda tersebut. Tak mau terlalu pusing memikirkan itu, Ares memilih untuk bangkit dari duduk dan langsung berjalan masuk ke dalam rumah.
"Kak Lia di mana, Bu?" tanya Ares begitu tiba di ruang tengah, dimana Ayah dan Ibunya masih duduk di sana sambil menonton TV.
"Di kamar, Res. Kamu nggak mandi?" tanggap Sekar sekaligus bertanya kepada sang anak.
"Hehe, nanti dulu deh Bu. Dingin, tuh ... hujannya udah turun."
"Pakai air panas, Res." Bimo turut menimpali.
"Males, Yah."