Sebelah alis Lia terangkat naik, saat pemuda yang mengaku bernama Raga itu langsung saja terlihat mengulurkan tangan kepadanya.
"Sebaiknya, kita menyingkir dulu. Karena, di belakangmu masih ada yang mengantre. Nggak enak." Demikian tanggapan dari Lia yang seketika membuat Raga tersenyum. Dan pemuda itupun lantas mengangguk, lalu berjalan di samping Lia untuk mengekor di belakang gadis itu.
"Hmmm ... berarti, kamu sering datang kesini?"
"Nggak juga. Kebetulan, aku pengin mampir setelah mengantar sahabatku pulang."
"Ohhh ... jadi tinggal di daerah sini juga?"
"Huum, nggak begitu jauh dari sini," jawab Lia sembari mengedarkan pandangannya untuk mencari meja kosong yang tersedia di depan kedai tersebut.
Setelah menemukan apa yang dicari, Lia berjalan menuju ke arah meja kosong itu. Dimana Raga juga turut membuntuti dari belakang.