Hari sudah mulai beranjak siang. Sekar yang sudah selesai menyiapkan makanan, nampak bergegas menuju ke kamar anak gadisnya untuk membangunkan mereka. Karena memang sedari pagi dia sudah menyuruh Lia dan Amanda untuk beristirahat terlebih dahulu, setelah menempuh perjalanan jauh.
Secara perlahan, Sekar membuka pintu kamar Lia dan mendapati kalau dua gadisnya masih terlelap diatas tempat tidur. Meskipun merasa kasihan dan tak ingin mengganggu tidur mereka, namun dia tetap memutuskan untuk masuk ke dalam dengan langkah hati-hati.
"Nduk ... bangun, yuk. Makan siang dulu," ucap Sekar dengan nada lembut sembari mengusap puncak kepala sang anak gadis.
Lia menggumam pelan saat menyadari kalau ada yang membangunkannya. "Eh, Ibu ..." sahut si gadis masih sambil menyipitkan mata karena rasa kantuk.