Kedua gadis bersahabat itu kembali melanjutkan sarapannya dalam diam. Lalu mendadak saja, Lia kembali teringat kepada kedua orangtuanya.
"Man, nanti kamu jangan langsung pulang, ya. Temani aku di rumah," pinta Lia kepada sang sahabat.
"Iya, Li. Kan tadi aku juga udah bilang. Lebih baik sekarang kamu selesaikan sarapannya dulu. Tapi setelah itu, kita terus lanjut pulang, ya."
Lia mengangguk pelan. "Man, aku nggak tahu harus jelasin gimana sama Ayah-Ibu," ucap sang gadis setengah berbisik kepada sahabatnya.
"Berhenti untuk terlalu khawatir, ya. Aku paham, kondisi kamu masih belum sepenuhnya baik. Yang penting, sekarang selesaikan sarapan kamu dulu. Lalu kita pulang." Dengan sepenuh sabar, Amanda memberikan pengertian kepada sang sahabat. Berharap kalau Lia bisa sejenak menenangkan hatinya yang kacau itu.