Kacaunya pikiran Evan pada malam hari itu, telah saja membuat sang pemuda memutuskan untuk tak lagi kembali ke ruangan pesta. Selain karena muak dengan suasana yang ada di sana, dia juga ingin bertemu berdua saja dengan Berlin untuk berbicara empat mata tentang perbuatan yang sudah dilakukan oleh gadis itu. Namun sayangnya, dia tak kunjung mendapatkan respon dari Berlin setelah berulang kali berusaha untuk menghubungi sang gadis.
Dalam emosi yang semakin mendidih itu, Evan berusaha untuk mengendalikan diri meskipun rasanya sangat sulit untuk dilakukan. Dan disaat yang krusial seperti itu, Evan pun langsung teringat kepada Lia dan spontan berusaha menghubungi sang kekasih. Namun beberapa kali Evan mencoba untuk menelpon, ia kembali harus menaggung kecewa. Karena meski panggilan yang dilakukan sudah terhubung, nyatanya sama sekali tak ada jawaban dari Lia.