Dengan perlahan, Lia membuka kotak kayu klasik itu. Dan langsung saja, perhatiannya tertuju pada benda yang berada di dalamnya. Saat Lia mulai membuka kotak tersebut secara penuh, pandang matanya langsung saja terbentur pada sebuah benda berkilau berbahan perak yang berupa liontin berbentuk bunga matahari. Untuk beberapa saat, si gadis tertegun menatap keindahan dari kalung yang baru pertama kali itu dilihat olehnya.
"Ini adalah liontin turun temurun yang diberikan almarhum nenek kepada Mama sebagai menantunya. Dan kini, Mama memberikannya kepadamu, Li." Dengan nada dan sorot mata lembut, Evan berkata demikian kepada sang kekasih.
Mendengar hal itu, perhatian Lia langsung beralih pada Evan yang kini tengah menatapnya.
"Jadi ..." Lia tak kuasa melanjutkan ucapannya. Dan sekali lagi, Evan mengangguk seolah sudah tahu tentang apa yang hendak dikatakan oleh sang kekasih.