Mendapat pertanyaan tersebut dari Berlin, Lia terdiam seakan tengah memikirkan sebuah jawaban yang tepat untuk disampaikan kepada si gadis. Dan setelah beberapa waktu menimbang, Lia akhirnya menjawab.
"Aku berterima kasih atas semua cerita yang sudah kamu sampaikan kepadaku. Dan ya, sepertinya aku sudah tidak terlalu bingung untuk mengambil sikap dan keputusan. Sekali lagi, terima kasih." Demikian jawaban dari Lia yang seketika saja membuat Berlin tersenyum.
"Terima kasih juga karena sudah mau mendengarkan, dan juga percaya padaku."
"Tentu saja. Karena kamu sudah lebih dahulu mengenal Evan, jadinya lebih tahu bagaimana sifat-sifatnya," jawab Lia sambil tersenyum kepada Berlin.
"Iya. Percayalah padanya, oke? Dan percaya pada kami yang akan menyelesaikan masalah perjodohan bodoh itu dengan baik," sahut Berlin sambil tertawa pelan seolah merasa puas saat memaki perjodohan itu dengan kata kasar. "Dan ... mau masuk sekarang?" tanya Berlin kemudian.