Akhirnya, baik Lia maupun Evan hanya bisa saling diam setelah perdebatan cukup panas itu terjadi di antara keduanya.
Lia merenungkan kembali kejadian yang belum lama terjadi, di mana Evan tiba-tiba saja muncul lalu menariknya untuk pulang. Tak hanya itu, sang kekasih agaknya juga merasa cemburu kepada Zafran—adik tingkatnya padahal bocah itu hendak menolong karena ban belakang sepeda motornya bocor.
Sebenarnya gadis itu sudah mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada Evan, namun si pemuda nampak belum juga mau percaya. Tak hanya sampai di situ, dia malah marah-marah tak terima. Sementara kenyataan sebenarnya, ketika itu Zafran malah sedang mencoba membantu saat mata kanan Lia kelilipan.
Sampai pada pada batas itu, Lia jadi tersadar kalau dirinya memang sama sekali belum mengenal bagaimana pribadi Evan. Dan, kejadian ini juga membuatnya bisa menarik satu kesimpulan tentang dugaan jika kekasihnya memiliki sifat yang posesif.