Mendengar permintaan itu, dengan reflek Angga memelankan laju kendaraan. Untungnya dia sedang mengemudi tak terlalu kencang, jadi tidak terlalu sulit baginya untuk mengurangi kecepatan.
"Kenapa?" tanya Angga terheran atas permintaan dari Evan.
"Bukannya itu Lia?"
"Mana?" tanya Angga sedikit bingung karena dia juga harus tetap fokus menyetir.
"Itu. Tapi, eh … dia sama siapa?" gumam Evan sambil memperhatikan Lia dari balik kaca mobil.
Karena Evan tak menunujukkan secara spesifik, Angga mengikuti arah pandang sang sahabat yang ternyata memang sedang memperhatikan Lia yang berada di seberang sana.
"Itu motornya Lia, kan? Kayaknya ban motornya kempis," ucap Angga sambil turut mengamati Lia dan Zafran.
"Tapi, cowo itu siapa? Bukan anak geng SS, kan?" tanya Evan memastikan.
"Bukan, Van."
"Ini udah jam berapa, Lia kan ada kuliah nanti jam sebelas. Tolong samperin dia, Ngga."