Lia mengatur napasnya setelah berkata demikian. Entah bagaimana, kalimat terakhir yang diucapkan malah sudah membuat dadanya terasa nyeri.
"Aku ngerti karena aku juga lagi berada di posisi yang sama kayak kamu, Lia. Cuma bedanya, kebalikan dari kalian."
Mendengar jawaban itu, perlahan si gadis menoleh ke arah Angga yang kini sudah menatap ke arah depan.
"Tapi kamu harus tahu, Evan tulus melakukan itu semua. Dia sama sekali nggak bermaksud apa-apa, dia Cuma pengin kasih yang terbaik buat kamu karena kamu itu adalah sesuatu yang spesial buat dia, Li." Angga kembali berkata.
"Tapi, Ngga ..."
"Kamu Cuma nggak pede sama diri kamu sendiri, iya kan? Tapi please, coba selami hati kamu yang sebenarnya. Apa yang kamu rasakan, itulah yang seharusnya kamu ikuti." Sedikit tegas, Angga berkata demikian yang kembali membuat Lia terdiam karena tak tahu harus menjawab apa.