Mendengar permintaan itu, Lia terdiam.
'Apa lagi?'
Begitulah kiranya suara hati sang gadis yang agaknya masih shock dengan harga kalung yang diketahuinya. Belum juga perasaan tak nyaman itu hilang, Evan malah menyuruhnya untuk memilih apa yang dia butuhkan.
"Belum, Van. Bingung karena banyak banget pilihannya," jawab Lia pada akhirnya dengan nada terdengar malas.
"Nggak ada pilihan bingung; ada pilihan tambah bingung," tanggap sang pemuda sambil tekekeh.
"Serba salah, ya. Sama seperti manusia hidup, selalu dihadapkan pada banyak pilihan. Kita bisa pilih kotak dengan warna apapun yang kita mau, tapi kita nggak bisa menentukan isi di balik kotak itu apa," jawab Lia dengan cukup bijak. Padahal, apa yang dikatakan olehnya adalah suatu hal yang sedang dirasakannya saat ini.