"Haaccihhh! Haaccchiihhh!!!"
"Akhir-akhir ini, kamu sering bersin. Alerginya kambuh, Van?" tanya Angga sambil menoleh ke arah Evan yang sedang mengusap hidung dengan menggunakan tisu.
"Nggak, kok. Mungkin, ada yang lagi ngomongin aku. Kayak yang kamu bilang, Ngga," sahut Evan sambil tersenyum ke arah sang sahabat.
Angga hanya mendecih, lalu kembali fokus menyetir. Mereka sedang dalam perjalanan menuju ke rumah Haidar yang merupakan salah satu pemilik tanah, guna membahas tentang masalah yang sedang hangat terjadi.
Sesampainya di kediaman Haidar, mereka sudah disambut oleh lelaki itu di teras rumah. Dia tak sendiri, namun ditemani salah seorang asistennya pria berkacama yang juga menyambut ramah kedatangan Evan dan juga Angga.
"Maaf kalau kedatangan kami jadi menyita waktu Pak Haidar," ucap Evan setelah mereka berbincang sesaat dan duduk di kursi yang ada di sana.
"Ah, jangan terlalu dipikirkan Mas Evan," sahut Haidar sambil tersenyum.