"MELLLLL ... CAMELLIAAAA ... HEY, TUNGGU!!"
Langkah Lia terhenti, saat mendengar teriakan itu. Karena, dia memang merasa sudah tak asing lagi dengan pemilik suara yang terdengar cempreng serta mengenaskan tersebut. Dan seketika iapun mendengus dengan pelan, seolah sudah merasa jika suara itu merupakan sebuah ramalan yang nantinya akan membuat suatu kehebohan.
Dan benar saja … belum juga Lia memutar badan, pemilik suara itu sudah berada di depannya.
"Man, bisa kan nggak usah teriak-teriak? Malu, tau. Udah kayak di hutan rimba aja," protes Lia sebelum si gadis peneriak berkata apapun.
"Hihi … ya biar kamu dengar dong," sahut Amanda tanpa rasa bersalah sama sekali.
"Telinga aku masih sehat. Justru kalo keseringan dapet teriakan kamu kayak tadi, bisa-bisa masuk THT saya, Bun," jawab Lia sambil mencubit perut Amanda.
"Haha aduh ... aduh, iya Bun iya. Udah sarapan belum? Temenin ke kantin yuk!"
"Aku udah sarapan, Man."