Percakapan Ayu dan Michael tetap tak menemukan titik akhir. Perdebatan panjang dan keras makin terasa menyesakkan hati Ayu.
Mantan suaminya meminta hak asuh darinya atas Alexander Prasetya Nugraha.
"No, Michael! Selama ini aku berdua sudah cukup, tanpa kau harus hadir di tengah hidup kami lagi. Berhentilah mengejarku, mencari putramu. Kau pernah meragukan diriku, menuduhku berselingkuh dengan pria lain!"
"Tapi Rara, Alex adalah putraku!"
"Kau yakin itu? Kau pasti sangat kecewa, jika mengetahui yang sebenarnya. Alex itu bukan putramu, berhentilah mencarinya!"
Deg! Michael tersentak mendengarnya.
Profil Alex seperti dirinya, semua orang juga bilang begitu. Mom, Sebastian dan Alano, mereka tak mungkin berbohong! Wanita di depannya, begitu naif menipu berulang kali.
Raut wajahnya begitu terluka mengatakan hal terakhir tadi. Rara berbohong, hanya demi melindungi Alex, putra yang disayanginya.
Bola mata Ayu berkaca-kaca, beranjak dari kursi menyembunyikan kesedihan yang telah lama, akhirnya timbul ke permukaan kembali.
Waktunya tiba, kehadiran Alex di perebutkan oleh kedua orang tuanya.
Seharusnya ia sudah siap dengan situasi ini. Tapi tetap saja Ayu tidak akan pernah menang kali ini. Michael akan merebut Alex darinya, membawa putranya pergi dari sisinya.
Tidak mungkin membagi kasih sayang dengan hidup terpisah antara kedua orang tuanya. Alex sudah terbiasa bersamanya, begitu pun Ayu tak ingin kehilangan.
Untuk apa lagi Michael mengambil bagian pengasuhan putranya, hanya meminta pengakuan sebagai ayahnya yang tak diperlukan Alex.
Seharusnya datang setelah putranya lahir, bukan melarikan diri dari tanggung jawab sebagai pria dan kepala keluarga!
Ayu berdiri sendirian memandangi Teluk Saint Tropez, ia seperti sedang tenggelam di dasar laut.
Tak bisa menggapai pantai, dihempas keras ombak dan gelombang, dan tidak ada satu perahu yang menolongnya.
Selalu sendirian, merencanakan seluruh hidupnya.
Michael bukan miliknya, dan bukan suaminya lagi. Biduk cinta dan pernikahan tidak pernah ada dalam kehidupan mereka. Membangun keluarga kecil harapan bahagia, itu hanya mimpi Ayu semata.
Ia ditakdirkan untuk sendiri di dunia ini. Namun ketika Alex hadir, dan tidur dalam buaian saat kecil dulu. Ayu merasakan telah melengkapi kekurangannya selama ini.
Putranya menggantikan sesuatu yang hilang.
Kasih sayang keluarganya dan suami yang telah pergi.
Alex segalanya bagi Ayu Saraswati.
Butiran air mata mengalir begitu saja tak terkendali.
Isakannya terus ditahan tak ingin terdengar oleh siapapun. Sungguh menyesakkan pertemuan mereka saat ini, seandainya Michael tak mencari, melepaskan dirinya untuk selama-lamanya.
Semua ini tak akan pernah terjadi! Tapi Michael tak pernah menginginkan ia pergi.
Tangannya lembut memegang lengan Ayu kali ini, mengusap pelan. Membalikkan tubuh mungil itu berhadapan dengannya.
Michael melihat, apa yang harus ia lihat. Rara benar-benar tersakiti, akibat sikapnya yang kejam dan arogan.
"Maafkan aku, Rara! Sungguh, tak bermaksud ingin menyakiti dirimu lagi!"
Michael memeluk erat. Membiarkan Ayu makin terisak, menangisi apa yang terjadi selama ini.
Ia pun merasakan, apa yang dirasakannya sekarang.
Tak mampu membayangkan bagaimana Ayu berjuang sendiri dalam persalinan, menjaga putranya selama hidupnya di saat sakit maupun senang, sibuk mencari uang dan bekerja demi membeli susu dan perlengkapan bayi mereka.
Michael melewati masa-masa itu, membalas dengan kehidupan glamour, berfoya-foya menyembunyikan kesalahannya.
Ia tak pernah memikirkan bagaimana kehidupan Ayu selama 10 tahun berlalu.
Baru terasa hidupnya tak berharga tanpa seseorang yang dikasihinya, rasa yang berbeda ketika bersama Veronica atau teman kencan wanita sebelumnya.
Ada seseorang yang meratapi dirinya sepanjang hidup ini. Michael memang tidak pantas untuk seorang Ayu Saraswati.
Wanita yang ada dipelukan lebih kuat dari dirinya. Berjuang dan bertahan hanya demi putra mereka.
Ia merenggut semuanya, termasuk masa muda Ayu dan kasih sayang keluarganya.
Wanita mungil ini selalu pergi, tak pernah kembali ke keluarganya sendiri.
Hanya pamannya yang perhatian terhadap dirinya. Hidup terasa tidak adil.
Michael melanglang buana meninggalkan istri dan anaknya begitu saja. Jika saja Ayu memutuskan menggugurkan janin itu, kesalahannya tak akan sebesar ini, semua memang dianggap hanya permainan.
Namun Ayu bersikeras. Alex tumbuh sebagai anak yang riang, sopan dan tampan jauh dari masa lalu yang kelam yang menimpa dirinya.
Anak kecil yang tak berdosa hanya karena orang tua yang berbuat, putranya harus menanggung akibat.
Michael ingin memperbaiki kesalahannya.
Sayang ia terlambat!
Ayu enggan memberikan kesempatan itu. Ia terus memaksa sampai wanita itu menyerah kalah. Bibirnya mengecup lembut kening Ayu.
Air mata masih membasahi pipi halus Ayu, membuat wajahnya menjadi lembab. Kedua tangan Michael mencoba menghapus segala kesedihan dan duka nestapa karena ulahnya.
"Jangan menangis lagi, Ra! Kau menjadikan aku, pria tak berguna menyia-nyiakan kalian berdua. Berikan kesempatan untuk menebus kesalahan yang dulu. Maukah kau memaafkan aku?" tanya Michael bersungguh-sungguh.
Ayu menggelengkan kepalanya.
"Aku telah memaafkan dirimu saat kau pergi. Kini tiada harapan kita untuk kembali seperti dulu lagi, Michael!"
Hari ini atau lusa, kita akan berpisah untuk selama-lamanya.
Ia bertekad mengurus Alex di tangannya sendiri. Ia harus menjauh dari putranya, agar aman dari ayahnya yang akan terus mencari.
Michael tak akan mampu merawatnya, pekerjaannya berkeliling dunia. Sungguh Ayu tak mau Alex kecewa, ayahnya tidak seperti yang ia kira selama ini.
Pria itu bukan panutan yang baik untuknya. Ia harus bisa menjaga perasaan putranya.
Dengan berat hati, ia pergi meninggalkan Alex bersama Om Irwan dan Tante Mirna di Paris. Michael belum tahu keberadaan putranya, dan Ayu bersikeras agar selalu begitu!
"Aku harus pergi, Michael!"
"Tidak! Kau tak akan pergi kemana-mana lagi, aku ingin bertemu Alex!"
"No, tidak akan ku biarkan kau menemuinya. Ia bukan anakmu, seharusnya kau menerima kenyataan itu!"
"Aku tak akan merampas darimu, Rara! Alex putra kita bersama!"
"Berhentilah berkhayal, Michael! Tuduhanmu sama kejamnya dengan adikmu, Alano, aku tak pernah melupakan itu!"
"Alano sialan! Adikku memang bodoh, gara-gara wanita jalang itu kau harus di perlakukan buruk."
"Aku tak ingin berhubungan lagi dengan keturunan Prasojo lainnya, denganmu saja hidupku sudah berantakan. Sebaiknya kau menyingkir, Michael!"
"Rara, aku segera membuktikan Alex memang putraku, darah dagingku. Jika kau berbohong. maka tak segan aku meminta pengadilan memberi hak asuh padaku."
PLAKKK!
Tamparan keras menyentuh pipi Michael. Terasa pedih dan panas. Mantan istrinya berubah menjadi galak dan keras.
Posisinya sedang terancam karena ucapannya terakhir tadi.
Mereka berperang memperebutkan putra satu-satunya. Kekuatan dan kekuasaan Michael tidak main-main, membayar pengacara mahal bukan masalah baginya.
Alex dapat tinggal dengannya bersama II Nonno Marchetti, menjalankan bisnis di Italia. Test DNA yang akan membuktikan, apakah Alex putranya atau bukan!
Kau tak bisa menghalangiku lagi, Rara! Tak seorang pun!
Michael akan menemukan apa yang ia cari, Rara dan Alex tak akan pernah lepas sedikit pun dari pandangan matanya.
Darah seorang mafia kembali mendidih!
***