Kecupan lembut dan basah membangunkan dirinya.
Mata cantik itu memandangnya penuh kerinduan seperti dirinya. Rara ada di sini lagi bersamanya.
"Mengapa kau tak bilang sudah pulang dari semalam?" tegur istrinya kesal.
Michael duduk tegak di sofa. Ia tertidur sebelumnya saat tiba di penthouse, malas berada di atas ranjang sendirian.
Wajah istrinya cemberut menatapnya lagi.
"Rara, semalam aku tiba tengah malam. Tak mungkin menjemput atau menelepon dirimu di kediaman Om Irwan."
"Aku tahu itu, karena Marc mengabariku saat di kantor tadi. Karena kau tidak di ruang kerjamu saat aku mencarimu, dan aku menyusul ke sini secepatnya!"
"Kau kabur dari tugas kantor, hmm----!"
"Ku pikir kau ingin makan pagi, sayang. Aku bawakan sarapan untukmu."
"Aku tidak ingin makan pagi, tapi ingin memakan dirimu!"
Happ-! Michael memeluk Rara, lalu tenggelam dalam romantis sepasang pengantin baru.
