Chereads / Kisahku di Dunia Lain / Chapter 1 - Pemanggilan, Isekai?

Kisahku di Dunia Lain

🇮🇩Yuuya3
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 7.1k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Pemanggilan, Isekai?

Senin....Sangat mungkin hari paling menyedihkan dalam seminggu.

Kebanyakan orang, tanpa diragukan lagi akan mendesah berat saat mereka menyesalkan awal minggu dari ujung akhir pekan mereka yang mulia.

Dan aku, Minazuki Akihito tidak terkecuali. Namun, dalam kasusku, depresinya dikalikan dengan fakta bahwa sekolah bukan hanya menjengkelkan, tapi juga neraka yang sesungguhnya.

Ngomong-ngomong, nama ini agak aneh bukan? Tapi apa daya, itu adalah nama pemberian orang tuaku.

Seperti biasa, Minazuki hari ini hampir tidak berhasil tiba tepat sebelum bel untuk periode pertama berdering. Entah bagaimana, dia berhasil menenangkan tubuh yang kurang tidur karena membaca beberapa buku malam tadi dan sekarang dia membuka pintu ke ruang kelasnya.

Dia mendapati dirinya langsung menjadi pusat perhatian, dan decakan kesal langsung keluar dari mulutnya.

Akan bagus jika mereka hanya mengabaikanku, tapi kenapa kalian selalu melakukan ini? Tidakkah kalian bosan?

Minazuki melakukan yang terbaik untuk mengabaikan teman sekelasnya dan pergi ke tempat duduknya.

Dia benci sekolah, dan dia benci teman-temannya. Alasannya sangat sederhana, mereka sangat menganggu dan benar-benar munafik, seolah setiap dari mereka adalah sosok yang berdiri di pusat Dunia!

Hal bodoh, itulah mereka. Aku tidak membenci mereka, aku hanya menghina mereka.

"Selamat pagi, Aki-chan! Kau hampir tidak berhasil tepat waktu hari ini juga? Kupikir setidaknya kau harus berusaha datang lebih awal loh."

Salah satu gadis disana tiba-tiba menghampiriku dan tersenyum pelan saat dia mencoba menasihatiku disaat yang bersamaan.

Ngomong-ngomong, dia adalah satu dari sedikit orang di sekolah yang sudah masuk blacklist Minazuki. Alasannya sangat sederhana, dia terlalu baik dan itu sangat menjengkelkan bagi dirinya untuk mendengar ceramahnya.

Ayolah, ibuku saja sudah cukup untuk mengomel, jangan katakan apapun lagi! Dan alasan lainnya yang menyebalkan, setiap kali teman sekelas laki-laki melihat ini, tatapan cemburu dan iri selalu tertuju kepadaku.

Namanya Shirasaki Shiori, salah satu gadis paling populer di sekolah, dan sangat cantik untuk bisa dianggap sebagai dewi oleh banyak orang.

Rambutnya berwarna hitam panjang indah sampai ke pinggangnya, dan mata besarnya yang berwarna hitam itu memikat dengan dipenuhi dengan kebaikan. Hidungnya yang mungil terangkat sempurna di wajahnya, dan bibirnya yang merah jambu adalah lambang kesempurnaan.

Dia selalu memiliki senyum di wajahnya, dan kemampuannya untuk menjaga orang lain dikombinasikan dengan rasa tanggung jawabnya yang kuat menjadikannya salah satu murid yang paling dihormati di sekolah ini.

Selain itu, dia toleran dan memahami suatu kesalahan, sampai-sampai di mana tak ada seorang pun yang pernah melihatnya terlihat tidak bahagia sebelumnya.

Dan, untuk alasan tertentu, dia adalah teman masa kecilku.

Klise, tapi bukan peduliku. Karena itu bodoh hanya memikirkan masalah kekasih masa kecil seperti itu.

Dan aku sendiri, sejujurnya tidak terlalu tertarik pada apapun. Semuanya membosankan, karena baik itu nilai ataupun kemampuan fisik, semua macam hal, selama dia mau, dia bisa melakukannya dengan mudah.

Karena itulah dia bosan, seolah-olah kehidupannya hanya BUG terbesar dalam permainan. Itu juga alasan kenapa aku sangat membenci sekolah!

Kita lahir, tumbuh dan masuk ke SD, lalu ke SMP, lanjut ke SMA, memasuki masyarakat yang kotor, tumbuh dewasa, menikah, dan mati...

Siklus membosankan sama halnya dengan dunia membosankan ini, Tuhan yang menciptakan Dunia ini benar-benar bodoh.

"Shiori, kau berisik. Aku ingin tidur, buku tebal kemarin sangat menarik hingga aku tidak tidur semalaman." Kata Minazuki sambil mencoba menutup matanya.

Tapi Shiori hanya menggembungkan pipinya dan menarik pipi remaja itu dengan kesal namun penuh perhatian, "Itulah aku mengatakan sejak lama, perbaiki jam tidurmu!"

"Hai Hai, itu bukan hal yang besar jadi diamlah?"

Wurr....

Tiba-tiba pintu ruangan kelas terbuka lagi, dan melihat sosok disana, Minazuki segera menggaruk kepalanya dengan wajah kosong dan membosankan disana.

"Selamat pagi, Minazuki-kun. Masih begadang sampai larut setiap hari membaca buku aneh keluargamu?"

"Menemui dia lagi, Shiori? Kau sungguh terlalu baik untuk teman masa kecilmu."

"Astaga. Bicara dengan orang ini sama dengan membaca kitab suci!"

Wajahku menjadi jelek, dan akhirnya aku menopang pipiku ke meja dan berteriak, "Jika ingin memuji, pujilah, jangan campur adukkan dengan kutukan kepadaku, sialan."

Orang yang menyapa Minazuki adalah tiga orang, dua laki-laki dan satu perempuan.

Perempuan disana bernama Sunakawa Shizuku, sahabat Shiori. Dan dia juga memiliki rambut hitam panjang yang indah, hanya saja jika Shiori memiliki gaya rambut gerai bebas sampai pnggang, Shizuku memiliki gaya rambut ekor kuda yang khas.

Matanya yang agak sipit memberinya tatapan yang agak tajam, tapi jauh di dalam tatapannya, siapapun akan melihat kebaikan yang membuatnya tampak keren daripada dingin.

Tingginya 172 sentimeter, dia lebih tinggi dari kebanyakan gadis lain di kelasnya. Bahkan Shiori hanya 167 sentimeter, dan dikombinasikan dengan tubuhnya yang dewasa sebelum waktunya, itu membuatnya seperti wanita dewasa yang bermartabat!

Bayangkan saja, tubuh tinggi, rambut panjang bergaya ekor kuda, wajah dewasa dengan tubuh yang berkembang baik di bagian dua buah dada yang akan membuat banyak wanita menangis...Itulah Shizuku!

Dan keluarga Shizuku sebenarnya menjalankan sebuah dojo yang mengajarkan gaya Sunakawa, dimana disana Shizuku sendiri adalah seorang pendekar pedang tanpa tandingan yang tak pernah kalah satu turnamen kendo pun.

Sebenarnya, dia juga pernah tampil di majalah sebelumnya dan memiliki fanbase yang agak fanatik. Pers pun sempat memanggilnya si cantik samurai modern.

Waktu itu aku benar-benar merasa Dunia itu indah, julukan konyol ini membuatku tertawa sehingga aku harus menjadi objek kebencian gadis ini selama satu bulan penuh!

Meski begitu, banyak adik kelas perempuan masih memanggilnya Onee-sama dengan cara yang hampir menyembah. Dua Onee-sama di sekolah, dua bunga tipe Kakak Perempuan, Shizuku adalah salah satunya.

Mereka memang gila, hanya aku yang normal.

Lalu selanjutnya, perkenalan dimulai kepada sosok pria tampan super klise akan kebaikannya. Namanya Kuranosuke Amano. Dia sempurna dalam hampir segala hal, sama sepertiku yang bisa melakukan apapun yang kuinginkan.

Hebat dalam olahraga, tampan, dan sebagai tambahan memiliki nilai bagus. Namanya pun terdengar heroik. Ditulis dengan karakter yang memberi kesan yang agak menyilaukan, dan benar-benar berbeda dengan namaku yang aneh.

Rambutnya berwarna cokelat, fiturnya lembut, tingginya 180 sentimeter, dua senti lebih pendek dariku, dan meski bentuk tubuhnya ramping, masih terlihat otot-ototnya disana.

Dia baik pada semua orang yang dia temui, dan memiliki rasa keadilan yang kuat (atau begitulah yang dia pikirkan.)

Seperti Shizuku, dia juga pandai kendo karena dia pernah menghadiri Sunakawa dojo sejak dia duduk di bangku sekolah dasar dan cukup terampil berkompetisi di turnamen nasional. Ini tidak aneh, lagipula dia dan Shizuku adalah teman masa kecil, kehidupan yang hampir sama sepertiku dengan Shiori.

Puluhan gadis telah jatuh hati padanya, tapi karena dia selalu berkeliaran di sekitar Shizuku dan Shiori yang selalu menempel padaku, sangat sedikit yang pernah berhasil memberanikan diri untuk menyatakan cinta.

Namun, dia masih menerima setidaknya dua pernyataan cinta sebulan sekali dari gadis-gadis yang berbeda sekolah. Sungguh Casanova sungguhan.

Orang terakhir, yang menambahkan komentarnya sendiri ke arahku, adalah monyet otot bernama Ryutarou Samaki, sahabat Amano.

Ryutarou memiliki rambut pendek dan rapi, di matanya ada tatapan yang tampak bodoh dan ceria. Tingginya 197 sentimeter, dan memiliki bentuk besar seperti beruang.

Seperti julukanku, dia adalah seorang pria dengan otot di otaknya dan dia benar-benar tidak memiliki banyak kesopanan.

Karena cintanya pada kerja keras dan tindakan berdarah panas, dia tidak menyukai Minazuki, yang menghabiskan seluruh waktunya di sekolah untuk tidur.

Tapi itu karena dia tidak tahu bahwa jika Minazuki mau, semua kehebatannya di bidang sport, dia akan membantainya habis! Itu hanya karena Minazuki terlalu acuh tak acuh pada keadaan sekitar, seolah dunianya sudah monoton. Lebih baik membaca buku-buku di rumah yang sangat banyak.

"Baiklah, wanita menyebalkan #1, wanita menyebalkan #2, Casanova, dan Monyet otot, bisakah kalian pergi? Aku akan tidur."

Sudut mulut Amano berkedut mendengarnya, di sisi Shiori, dia sedang menahan Shizuku yang ingin bergerak, dan Ryutarou berusaha untuk memukul Minazuki tapi dia tidak berani karena ini di sekolah!

Minazuki yang melihat ini hanya mendengus, "Shus Shus, kalian menganggu waktu luangku."

.

.

.

Setelah beberapa saat, kelas dimulai, dan guru yang melihat remaja itu tertidur hanya bisa menghela nafas.

Dia tidak membangunkannya karena nilai Minazuki selalu tertinggi, dan guru-guru tidak berani mengatakan apapun kepadanya. Alasannya sederhana, karena selama nilai Minazuki tetap tinggi, mereka sebagai guru kelasnya akan mendapatkan gaji lebih tinggi dari sekolah karena dianggap berhasil mendidik murid yang baik. Jadi bukankah lebih baik jika mereka diam dan menunggu uang datang mengalir?

Inilah kehidupan yang kotor itu....

Waktu berlalu cepat, dan kelas mulai bertambah berisik lagi ketika waktu istirahat tiba. Sebagai tukang tidur di kelas, tubuh Minazuki menyesuaikan diri untuk mengetahui kapan harus bangun tidur secara alami.

Karena itulah, dia bangun, dan setelah menguap, dia mengaduk-aduk tasnya untuk mengeluarkan bento yang dia siapkan.

Mayoritas orang di kelas ini biasanya membawa makan siang mereka sendiri, karena itulah sekitar dua pertiga kelas tetap ada. Selain itu, tampaknya beberapa murid memiliki pertanyaan untuk guru pelajaran sosial periode keempat bernama Kushiki Miko yang ada di podium guru.

Minazuki tetap tidak peduli dan memilih untuk menepukkan kedua tangannya dan bersiap memakan bentonya. Namun, dewi sekolah murni dan polos, yang mungkin lebih seperti seorang setan dalam kasus remaja itu segera tersenyum bahagia saat dia menarik kursinya lebih dekat ke arahnya!

Remaja itu mengutuk dan mengerang dalam hatinya sekarang.

Biasanya, Miazuki akan cepat-cepat memakan bentonya lalu keluar kelas untuk mencari tempat terpencil untuk tidur siangnya, tapi dua hari berturut-turut begadang tampaknya telah membebani dirinya....

"Sungguh langka, Aki-chan. Kau masih di kelas? Apa kau tidak makan siang? Kalau mau, kau bisa mendapatkan sebagian dari milikku." Saat ini atmosfer di kelas menurun, dan untuk kesekian kalinya, Minazuki ingin berteriak secara internal.

Aku lelah dengan omong kosong ini !!!

Pikirannya yang jengkel berteriak dalam dialek aneh. Tapi dia berusaha menahan hal yang tak terelakkan saat pikiran itu terlintas di dalam benaknya.

"Ck, terima kasih atas undangannya Shiori. Tapi aku sudah selesai makan siang, jadi kenapa tidak makan dengan trio bodoh itu?" Kata-katanya dipenuhi kebohongan, tapi remaja itu tidak peduli.

Jika kebohongan bisa membuat setan ini pergi, dia tidak akan ragu!

Sisa teman sekelasnya mungkin akan membencinya karena menolak, tapi apa urusan kalian denganku?

Namun, perlawanan lemah seperti itu berarti tak ada bedanya dengan dewi agung ini, jadi dia melanjutkan tanpa henti.

"Huh !? Itu saja yang kau punya untuk makan siang? Itu tidak boleh! Kau perlu makan-makanan yang layak! Ini, aku akan memberimu sebagian dari milikku!"

Tolong, tolong, biarkan aku istirahat sebentar! Kenapa kau tidak sadar !? Baca suasananya bodoh!

Dengan berlalunya jarum detik, Minazuki bisa merasakan tekanan yang meningkat dari sekitar dan dia ingin menaikkan jari tengahnya sekarang.

Tapi siapa sangka, penyelamatnya akhirnya muncul saat urat nadinya mulai muncul di pelipisnya!

"Shiori, ayo kita makan siang bareng. Sepertinya Minazuki-kun butuh lebih banyak tidur. Dan aku tidak akan membiarkan seseorang makan makan siang buatan tangan Shiori yang lezat sambil setengah tertidur!" Amano menatap Shiori dengan senyum menyilaukan saat dia mengatakan kalimat sok itu.

Amano! Kau memang pahlawanku !!!

Tapi Shiori tampak bingung, dia memiringkan kepalanya polos: "Are? Tapi kenapa aku butuh izinmu untuk makan siang bareng, Aki-chan?"

Shizuku langsung tertawa terbahak-bahak saat mendengar Shiori mengajukan pertanyaan itu dengan cara yang sungguh-sungguh, sementara Amano mulai tertawa canggung dan mencoba mengubah pokok pembicaraan, tapi yang penting adalah bahwa kelompok paling terkenal di sekolah sekali lagi berkumpul di sekitar remaja yang sudah di ambang meledak!

Shiori memang cantik, tapi dia terlihat agak lamban, atau lebih tepatnya hanya dungu. Shizuku memang terlihat keren, tapi hatinya sangat rapuh. Amano tampan dan memiliki hati yang adil, tapi dia terlalu naif dalam menghadapi keberadaan salah dan benar. Dan Ryutaro adalah orang bodoh murni dengan otot di oaknya.

Minazuki menghela napas dalam-dalam dan terus menerus menerapkan pernafasan yoga sekarang.

[Aku berharap semua orang ini akan dipanggil ke dunia lain atau semacamnya sajalah sehingga aku bisa bebas !!!]

Maksudku, lihat saja mereka, mereka party empat orang yang sempurna. Rasanya mereka pun jenis kelompok yang akan dikirim ke dunia lain kan?

Tak bisakah dewa, putri atau pendeta atau sesuatu itu memanggil mereka dan menjauhkan mereka dariku?

Mencoba melepaskan diri dari kenyataan yang kejam, remaja mengalihkan pikirannya ke dunia lain mana pun di luar sana.

Dia hendak berdiri dengan tujuan pergi ke tempat favoritnya, tapi tiba-tiba dia membeku.

Karena ada lingkaran perak bercahaya yang diukir dengan berbagai pola geometris yang bercahaya di bawah kaki Minazuki dan semua teman sekelasnya disana !!!

[Bohong ?! Maksudku mereka, aku tidak termasuk !!!]