"PASTI ITU ULAT IBLIS!" pekik gadis itu.
"APA?!" pekik Sifeng, terlihat begitu panik dan masih mengibas-ngibaskan tangannya di punggung.
"BANTU AKU MENGAMBIL HEWAN ITU, KUMOHON!" pinta Sifeng, merengek seperti anak kecil.
"Mana bisa, Tuan? Buka dulu bajumu!" perintah gadis tadi, yang membuat Sifeng langsung tersentak.
Tapi, beberapa detik kemudian Sifeng seolah terpengaruh atas sugesti gadis itu, ia menuruti perintah Nana. Mungkin akibat dari kepanikan Sifeng yang berlebihan juga.
"Astaga! Di celanamu juga ada, Tuan! Ulat iblis itu menggeliat-geliat di celana bagian belakangmu. Astaga!" ucap gadis itu, syok.
"Huwaakh! Yang benar saja?"
Sifeng melompat-lompat seperti anak kecil yang telah menginjak kotoran anjing.
Sesaat kemudian, Sifeng juga akhirnya melepaskan celana yang dia pakai. Sifeng secara refleks menyerahkan celana dan kemajanya pada gadis tadi. Astaga, anak ini sungguh tak tahu malu.