"Kau sakit apa sebenarnya, A-Feng? Jantungmu tidak berdetak untuk waktu yang cukup lama, kami bahkan mengira kau sudah mati saat baru menemukanmu di ruang ICU-nya Yushen," ucap Lian Ji.
Lian Ji tertunduk sedih.
"Katakan pada saudarimu ini, A-Feng! Sebenarnya, kau ini sakit apa?" tanya Lian Ji kembali.
"Sakit apa, ya? Hmm ...." Sifeng seolah memikirkan jawaban yang tepat. "Sakit mental kurasa, hahaha!" ucap Sifeng, bercanda. Sifeng langsung berlari meninggalkan saudarinya saat dia tidak merasa pusing lagi.
"Zhang Sifeng! Kenapa kau masih belum berubah, hah?! Kenapa masih sering mempermainkanku? Kapan kau dewasanya, Bodoh?" teriak Lian Ji, kesal.
Lian Ji meraih kantong infus dan melempar kantong infus itu ke arah Sifeng yang masih berada di ambang pintu. Namun, untung saja Sifeng berhasil menghindar.
"Aku sudah dewasa, wlee!" Sifeng berucap. Dia masih berada di sisi pintu sambil menjulurkan lidahnya ke arah Lian Ji. Sifeng mengejek saudarinya itu.