Setelah tersedak beberapa kali, rasa sakit itu menjalar ke paru-paru Sifeng, dan dia bisa merasakan dadanya berkedut.
Bahkan setelah itu, Sifeng tidak bisa menggambarkan bagaimana perasaannya saat itu. Sifeng bahkan tidak tahu berapa lama dia berjuang untuk bertahan menahan napas selama menyelam bebas ini.
Saat perasaan ini perlahan menghilang, tiba-tiba Sifeng merasakan keheningan di sekitarnya, dan cahaya di depan Sifeng perlahan meredup. Bersamaan dengan suara air, Sifenf bisa mendengar beberapa suara aneh di telinga Sifeng, seolah-olah seseorang sedang berbicara.
Sifeng yang sudah hilang kesadaran di dalam air, tidak sudah berapa lama dia tenggelam. Dia juga tidak tahu seberapa banyak saudaranya itu menelan air. Tapi, yang jelas Sifeng sedang sekarat saat ini.
Untuk sesaat, semuanya meredup.
Pada saat ini, Sifeng pikir dia sudah mati, dan tidak ada jalan untuk kembali. Ternyata, Sifeng tidak akan mati karena penyakit mematikan, tetapi malah mati karena tenggelam.