Si preman yang bernama Masaru itu telah membawa dompet, ponsel beserta mobil milik Sifeng bersama gengnya. Sifeng tidak memiliki apa pun dan berada di negara orang ini. Sifeng terlihat seperti gelandangan dan hanya baju yang melekat di badannya saat ini yang Sifeng punya.
Sifeng tidak memiliki uang satu Yen pun. Jadi, Sifeng memutuskan untuk pulang berjalan kako. Sifeng merasa gengsi jika meminta bantuan orang atau meminjam uang pada orang asing. Sifeng juga malu jika datang ke kantor polisi dan mengatakan jika Sifeng telah dirampok.
Ah, harga dirinya Sifeng sangat tinggi hingga rela berjalan kaki untuk sampai ke vilanya. Sifeng berjalan dari sore hingga malam hari. Untung saja Sifeng memiliki ingatan yang cukup baik untuk mengingat alamat vila yang disewanya itu.
Di dalam perjalanan pulang ke vila, Sifeng menemukan dua gang. Gang gelap yang akan membuatnya sampai lebih cepat ke vila dan gang terang yang sangat jauh dari vilanya.