Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Iship Memoar

🇮🇩Evin_Hard
--
chs / week
--
NOT RATINGS
5.4k
Views
Synopsis
Kesialan Hifa bermula ketika tanpa sengaja dia memilih wahana internship dan bertemu dengan Ifan, musuh bebuyutannya yang angkuh dan menyebalkan. Ifan selalu menindasnya pada saat menjalani stase klinik dulu. Yang lebih parah, Hifa harus jaga bersama Ifan selama bertugas di rumah sakit. Meskipun begitu, Hifa memiliki dokter pendamping bernama Gatta yang begitu baik padanya. Persiteruan kerap terjadi selama mereka bertugas. Pertikaian mereka memuncak saat seorang pasien meninggal karena gagal ginjal berat. Hifa berusaha keras menyelamatkannya. Sementara Ifan menyerah begitu saja. Terlepas dari ketidakharmonisan hubungan mereka, Ifan pernah menyelamatkan Hifa yang nyaris mati tersedak. Ifan juga berusaha menolong pasien yang keluarganya mau menuntut Hifa karena memulangkan pasien dengan DBD. Bertepatan dengan kejadian buruk yang menimpa Hifa, ayahnya juga meninggal. Hal tersebut membuat Hifa sangat terpuruk. Ifan yang dikira Hifa akan mengerjainya lagi ternyata justru menghiburnya. Kedekatan Hifa dan Ifan semakin erat saat mereka bertugas di puskesmas. Bencana besar membuat Hifa akan sesuatu yang dielakkannya dulu. Masa lalu Ifan turun mewarnai perjuangan dua insan ini melewati waktu bersama. Akankah kebencian yang dulu membentengi hati Hifa berubah menjadi benih-benih cinta?
VIEW MORE

Chapter 1 - PROLOG

Profesor Asrul berdiri tegap di hadapan Hifa dan Dewey yang masih merunduk tak berdaya. Mereka terpaku dengan pertanyaan sang professor tentang cara pemeriksaan pekak beralih pada abdomen—perut. Seandainya Hifa semalam membuka buku tentang pemeriksaan fisik ascites[1], mereka tidak akan terjebak dalam situasi ini. Sial! Bocoran yang mereka dapatkan justru mengenai pemeriksaan kelenjar tiroid.

Kini keduanya terdiam berharap keajaiban datang. Pasien laki-laki yang berbaring di depan mereka sama bingungnya melihat kelakuan dua dokter muda yang dari tadi hanya sibuk meraba perutnya yang membuncit tanpa tahu apa tujuan mereka melakukan tindakan tersebut.

"Saya hanya tanya bagaimana pemeriksaan shifting dullness pada pasien ascites dan kalian malah bergumam tidak jelas di sini. Siapa namamu?" tanya sang professor.

"Hi… fa, " jawab Hifa terbata.

"Kamu sudah stase ke berapa ini?"

"Keempat prof," jawab Hifa muram.

"Kamu nanti ngulang stase lagi ya," ucap Profesor Asrul sambil berlalu. "Kamu siapa?"

"Saya Dewey, Prof," kata Dewey.

"Kamu juga ngulang," kata Profesor Asrul lagi, diikuti oleh tiga residen lain, beralih ke pasien berikutnya di ruang perawatan sebelah.

Hifa menghela napas kecewa. Dia dapat menatap dari kejauhan seseorang tertawa terbahak-bahak menyaksikan kegagalan mereka dalam ujian bedah kali ini. Benar-benar tidak bisa dipercaya. Dia membohongiku lagi, gumam Hifa dalam hati.

"Hifaaa…," raung Dewey, "dari mana kau dapat bocoran menyesatkan itu?"

"Harusnya aku tidak percaya dengan dia. Awas saja dia!" Hifa mengumpat sambil meredam kekesalannya.

[1] Ascites atau asites adalah penumpukan cairan di dalam rongga antara selaput yang melapisi dinding perut dan organ dalam tubuh