Diana memang tidak mendengar apa yang dikatakan orang-orang di dalam kamar steril itu.
Dari dinding kaca ia hanya melihat Aira dan Sandro terlibat dalam suatu percakapan disaksikan Jake yang berdiri mematung di belakang Aira.
Makanya wanita paruhbaya yang masih cantik itu terperanjat saat melihat puteranya jatuh pingsan.
"Sandro! kamu kenapa, Nak!" jerit Diana cemas.
"Lho, kok Sandro jadi semaput begitu?" tanya Colin dengan logat Ausi yang biasanya terdengar lucu.
"Hidungnya mengeluarkan darah, Pa!" Diana makin histeris.
Jake pun terkejut melihat kondisi Sandro yang tiba-tiba drop. Pendarahan di hidung lelaki itu cukup membuatnya khawatir.
Jake tak tinggal diam, dia segera menekan tombol nurce call bel. Dia berharap segera datang pertolongan untuk lelaki itu
"Ya, ampun, Dika! Bangun, Nak! Bangun!" Isak Diana memburu tubuh anak lelakinya.
Sandro berhasil membuka mata. Sepertinya lelaki itu berusaha untuk sadar kembali.