Diana yang pertama kali datang menyalaminya. Mertua julid yang sangat dibenci adiknya itu terlihat sangat luwes memainkan sandiwaranya.
Tangisan yang terlihat bergetar di bibir merahnya. Tisu yang tiap sebentar diusapkan ke mukanya yang basah. Sungguh sempurna, sesempurna polesan make-up di wajahnya yang cantik.
Melihat Bima tak berminat bertukar cerita dengan dirinya, Diana pun perlahan-lahan menjauh dan kembali bergabung dengan keluarga yang lain.
Tak nampak Sandro di antara kerumunan itu kemana lelaki biadab itu pergi. Sepanjang proses mengeluarkan jenazah Aila. Bima hanya duduk membisu di depan pintu kamar nomor 27 itu.
***
Dimana Sandro?
Ternyata sejak semalam dia mendapat perawatan karena jatuh pingsan di dalam ruangan Dokter Hasanuddin.
Atas permintaan dokter, lelaki itu diberikan ruangan khusus sehingga bisa dipantau apakah jiwanya cukup kuat, atau butuh bantuan lebih lanjut.