BEGITU selesai mengunjungi Aila, Sandro berjalan beriringan dengan perawat itu menuju ruang dokter yang letaknya tak begitu jauh dari kamar dimana Aila tengah beristirahat.
Sekarang gantian Tiur yang menemani Aila. Ketika gadis itu masuk, Aila masih terlihat lelap.
Hati wanita muda itu amat senang, karena melihat Nyonya Mudanya ternyata baik-baik saja. Tak terlihat lagi raut kesakitan di wajahnya yang cantik.
Di mata Tiur, Aila tak ubahnya seperti puteri tidur yang ada di cerita dongeng.
Bagaimana tidak, lihatlah rambut ikal perempuan muda yang tergerai di atas bantal itu demikian indah, membingkai wajahnya yang cantik.
Meskipun wajahnya pucat, tak tersentuh make up, namun kecantikannya sama sekali tidak berkurang.
Tiur langsung menyukai Aila Abimanyu, begitu pertama kali berjumpa nyonya Mudanya ini.
Walau kadangkala dia juga kena diomeli dan dimarahi. Tapi Tiur tetap sayang dan setia kepada istri majikannya itu.
***