UPAH Godam sebagai pekerja kasar yang dibayar mandor di setiap hari sabtu, tak bisa lagi mencukupi kebutuhan agar hidup secara layak seperti tetangga kanan-kiri mereka.
Beban pengeluaran bertambah ketika perut istrinya kian membuncit. Biaya kesehatan untuk Sriani mulai menguras tabungan Godam.
Membeli susu khusus untuk ibu hamil, dan kebutuah Sriani yang lain, membuat wanita itu terus-menerus mendesaknya supaya mulai mencicil semua perlengkapan yang nantinya dibutuhkan oleh bayi mereka.
Mereka kemudian memutuskan untuk kembali ke pulau Sumatera. Di sana Godam memiliki kampung.
Di kampung itu ada sedikit tanah peninggalan orang tua Godam. Mungkin dengan bertani dan bertanam apa saja bisa membuat kehidupan mereka menjadi lebih baik?
Lelaki itu tak mau berfikir berat-berat. Baginya pekerjaan apa pun halal dilakukan. Yang haram saja dulu pernah dilakukannya.
Namun setelah bertemu Sriani dan jatuh cinta kepadanya, Godam bertekad untuk merubah cara hidupnya.
