SARTIKA sebenarnya perempuan tua yang baik, namun bila emosinya sedang meledak, kata-kata perempuan itu memang sering kali tajam dan menyakitkan.
Tak berapa lama ruangan itu kembali bersih. Jake bahkan ikut membantu Nilam mengubur semua pecahan kaca di sebuah lubang yang digalinya cukup dalam.
Sebelum di pendam di tanah, pecahan kaca dimasukkan lebih dulu ke dalam kantong plastik.
Hal ini dilakukannya supaya tidak ada yang menjadi korban, apalagi bila pecahan itu dibuang begitu saja di selokan atau tempat-tempat lain yang beresiko mencelakai orang lain.
Saat kembali ke rumah, Jake melihat Sartika tengah duduk santai di teras.
Mata ibunya itu kadang terpejam kadang nyalang menikmati udara pagi yang terasa sejuk menerpa kulit.
"Terima kasih Uda sudah membantu saya," kata Nilam sebelum meneruskan langkah menuju ke dapur.