"Aku suka merasa lelah setiap pagi, Ma. Mungkin pembawaan dari bayi yang tengah kukandung." Aila menjawab dengan lesu.
"Nah, untuk urusan itulah aku sekarang datang ke sini." Diana menyambar kalimat menantunya.
Dengan sikap malas-malasan, Aila merespon ucapan Diana, "Ada apa memangnya dengan bayiku, Ma?"
"Aku ingin membuat sebuah kesepakatan denganmu." Kali ini wajah Diana nampak serius.
"Kesepakatan?" tanya Aila heran.
"Ya."
"Tentang bayiku? Kesepakatan apakah itu?" 'Apalagi maunya mertua jahat ini. Apa belum cukup selama ini dia menyakiti hatiku?'
Diana tidak segera menjelaskan Ia lebih memilih melangkah ke ruang tamu. Dengan seksama diperhatikan semua sudut ruangan di dalam rumah itu.
Setelah puas berkeliling, Diana pun memilih duduk di salah satu kursi ruang tengah. "Duduk lah," katanya memerintah.