Bagaimana mungkin Aila menceritakan kalau dia hampir saja menggugurkan anak yang tetap keras kepala bertahan di dalam rahimnya.
"Jangan lupa jaga kesehatan." Aila masih sempat mendengar nasehat Miranda sebelum telepon itu ditutupnya.
Miranda memikirkan sikap Aila memutus pembicaraan mereka dengan kening berkerut.
Ada apa dengan Aila? Kenapa dia tiba-tiba menutup telepon? Benarkah hanya karena ada yang datang bertamu.
Apakah anak perempuannya tengah menyembunyikan sesuatu yang tak boleh diketahuinya?
Begitu menutup telepon, Aila duduk bersandar di kursi ruang tamu. Matanya terasa perih menahan tangis.
'Mama, sebenarnya aku di sini sedang tidak baik-baik saja. Banyak hal yang harus kutahan dan kuredam, demi bisa tetap menjadi istri suamiku.'
'Walau aku tahu kalau suamiku mencintaiku, Ma. Tapi aku juga tahu kalau Sandro juga sangat patuh kepada Mamanya.'
'Aku bahkan lebih tahu lagi, seperti apa karakter Diana, perempuan yang telah melahirkan suamiku ke dunia.'