Habis sudah harapan Nilam untuk terbebas dari orang tua itu. Sartika sudah memegang sisir dan minyak cem-ceman.
Minyak cem-ceman itu terbuat dari berbagai bunga dan daun yang dikeringkan. Entah apa saja bahannya. Yang jelas ada aroma kenanga dan kantil yang menyengat.
Disisirnya rambut Nilam. Dibuatnya kepang dua. Rapi benar cara Sartika menata rambut Nilam. Saat Sartika memperlihatkan sebilah pecahan cermin yang cukup lebar.
Mau tak mau perempuan itu jadi senang, melihat pantulan wajahnya di dalam cermin itu.
'Cantik.' Nilam memuji dirinya sendiri.
Begitulah rutinitas yang dilalui Sartika dan Nilam hampir setiap hari sejak kepergian Jake. Jika selesai menggarap ladang, pasti ada saja alasan Sartika memanggil Nilam.
Ujung-ujungnya Sartika pasti menata rambutnya lagi. Kata Sartika dia senang melihat rambut Nilam yang hitam dan panjang.