SANDRO membelai mesra dahi Aila, beberapa helai rambut yang menutupi kening istrinya itu disibaknya dengan hati-hati.
Lalu sebuah kecupan sayang, menyentuh permukaan kulit kuning langsat itu. Tak ada reaksi.
Aila tetap tertidur dengan nyenyak, sentuhan jemari dan bibir Sandro di wajahnya seperti tak berpengaruh sama sekali.
Namun jadi berbeda saat Sandro mulai menelusuri wajah hingga leher Aila yang jenjang.
Dalam tidurnya Aila ternyata mampu menikmati sentuhan, Perempuan itu menggeliat begitu merasakan sensasi.
Manakala reaksi Sandro kian menggelegak karena gerakan tubuhnya, Aila tersentak bangun sambil membuka mata. Nafas perempuan itu naik turun dalam gebu rindu yang menderu.
"Mas...!" serunya tertahan.
"Ssst." Sandro tak memberi kesempatan.
Sandro begitu tergesa-gesa hendak menuntaskan semua hasrat yang direguknya dengan setengah memaksa.
Padahal tak sedikitpun Aila membuat gerakan menolak apa saja yang dituntutkan Sandro pada dirinya.