Valeria tak menyangka kalau perseteruan antara Hana dan Miranda, sekarang berulang kembali dalam kehidupan Aira dan Aila.
Walau sepertinya sekarang mereka bertukar tempat. Airalah sebagai istri pertama Sandro, sedangkan Aila hanyalah perempuan kedua.
Apakah Allah sedang menegur mereka dengan kejadian ini? Entahlah, setidaknya itulah yang dirasakan oleh Valeria.
Valeria duduk di samping Aira yang telihat tidur dengan nyenyak. Ia baru saja meminum obat penenang yang diresepkan oleh dokter jiwa.
Di Ruang tamu Jake masih duduk bercakap-cakap dengan Hans suami Valeria. Sementara Halimah...?
Ibu Valeria yang sudah sepuh itu duduk bersimpuh di sajadah, tangannya yang mulai gemetaran, kuat mencengkram kitab suci yang tak henti diejanya.
Mata tua yang senantiasa selalu berkaca-kaca. Hanya ini yang bisa dilakukan Halimah sejak Aira diantarkan ke rumahnya.
Dalam kondisi seperti sekarang, apakah cinta masih tetap tahu kemana alamat hati yang akan ditujunya?