"AKU sudah sampai, Papa dimana sekarang?" Sandro kembali menghubungi ponsel papanya begitu turun dari grab.
"Masih di ICU." suara Brian terdengar lelah.
Sandro menyesal dengan semua yang telah dilakukannya. Hanya karena pernah melihat Diana menyelingkuhi Brian, Sandro jadi begitu kejam dalam menilai kehidupan.
Bibit, bobot, dan bebet, yang dipegang teguh Sandro selama ini, hanyalah upaya untuk memproteksi diri agar tidak bersentuhan dengan gadis-gadis yang lahir dari hasil hubungan gelap.
Diana yang telah menyebabkan Sandro menjadi lelaki trauma. Lelaki yang penuh curiga.
Pengalaman buruk di masa ramaja, membuat Sandro tak hanya benci dan antipati pada perempuan cantik .
Dia juga lekas berburuk sangka dengan perempuan yang terlalu bebas beraktifitas di luar rumah.
Kecurigaan Sandro akan lekas tersulut bila perempuan-perempuan itu pergi keluar rumah dalam waktu yang cukup lama.