Tangis Aira pecah begitu melihat kedatangan Valeria. Keduanya berpelukan dalam waktu yang cukup lama.
"Apa yang telah terjadi padamu Aira sayang?" tanya Valeria berurai airmata.
"Aku baik-baik saja Tante." Suara Aira serak dan nelangsa.
Jake selalu tak sanggup mendengar percakapan wanita yang tengah melibatkan perasaan. Dia lebih memilih ke luar ruangan mencari udara segar.
Di luar langit telah berubah warna. Jingga mulai membayang di ufuk barat. Jake melihat Handphonenya bergetar. Bima...? Segera dijawabnya pangilan itu.
"Ya, Mas. Ada apa?" tanyanya.
"Kamu dimana?" Bima malah bali bertanya.
"Aira jatuh pingsan aku membawanya ke klinik. Sampai sekarang aku masih di sini bersama tante Valeria." Jake menjelaskan dengan singkat.
"Apa sih yang terjadi? Kok semuanya jadi kacau begini." Jake bingung, bagaimana cara menjawab pertanyaan yang diajukan Bima.
"Kacau gimana Mas?" Dia akhirnya memilih pura-pura tidak tahu.