Untuk pertama kalinya keluarga Bundi Jatiswara membaringkan tubuh mereka di atas kasur yang demikian empuk dan indah.
Mereka mengisi waktu dengan menceritakan banyak hal. Ternyata, walaupun hal biasa yang mereka ceritakan, jadi luar biasa saat diceritakan di tempat yang demikian memesona.
Hingga tengah malam topik pembicaraan anak beranak itu tak lepas dari kisah perjalanan bulan madu paling singkat dari pasangan muda Sandro dan Aira.
Sementara itu di lantai dua, di kamar nomor 47, seorang wanita muda terbaring dengan mata basah.
Hati dan pikirannya tengah berkecamuk. Apa yang harus dikatakannya pada Tante Valeria, Nenek, dan Om Hans.
Aira seperti tak pernah lelah memutar ulang semua peristiwa yang telah merobek-robek mimpinya tentang sebuah kehidupan bahagia.
Kemana aku harus kembali...? Ke villa sudah tak mungkin, Aira sudah tak punya muka lagi bila harus bertemu dengan Sandro.
Ke rumah Papa Hans...? Ya, hanya alamat itu yang paling mungkin untuk di datanginya.