LAMA Sandro termenung, pikirannya kosong. Ia tak mampu memikirkan apa-apa. Lalu ponselnya kembali bergetar, Sandro menerima panggilan itu.
"Malam Mas Sandro, saya sudah sampai di lobi."
"Anda siapa?"
"Saya kurir yang mengantarkan paket dari bu Diana untuk anda."
"Apa ...?" Reflek Sandro melihat flashdisk yang masih digenggamnya.
Kalau kurir yang membawa bingkisan dari Mama baru tiba, lalu siapa gadis yang memberikan flashdisk ini kepadaku? tanya Sandro dalam hati.
Sekali lagi Sandro menimang-nimang benda kecil di tangannya. Benda ini nampak begitu nyata.
Artinya yang barusan datang menyerahkan benda ini berikut cerita mengerikan yang menyertainya, bukanlah halusinasi atau khayalan Sandro semata.
Gadis yang baru saja menghilang di tengah derasnya hujan, benar-benar manusia.
Bukan demit atau semacam jejadian yang biasanya memang suka mengganggu.
"Halo, Mas Sandro."
"Ya, sebentar."
