Sore mulai memetakan jingga di cakralawa. pantulan warnanya membuat air terlihat berkilau keemasan.
Sandro duduk bersandar di kursi malas yang ada di balkon kamar mereka.
"Aku tidak menduga kamu begitu lincah di kolam renang," kata Sandro begitu Aira menyusulnya ke balkon.
"Kamu juga hebat berenang," puji Aira . Disodorkannya pada Sandro sebotol minuman kaleng dingin.
Sandro menerimanya sambil mengatakan, "Terima kasih, sayang," bisiknya mesra.
"Aku besok ingin mengajakmu menikmati pantai nelayan. Tapi paginya kita kelayapan dulu, di beberapa objek wisata. Lalu ke pasar rakyat membeli apa saja yang menarik."
"Kedengarannya begitu menyenangkan."
"Iya, bahkan aku tuh sebenarnya pengen mengajakmu keliling Lombok dengan sepeda motor."
"Aku mau."
"Sekarang sudah nggak mungkin lagi, Mas Bundi yang plontos itu yang akan membawa kita kemana saja."
"Iya nggak apa-apa juga sih, menurutku apa saja akan tetap menyenangkan bila perginya bareng kamu."
"Iyakah?"