"Aku tak mengerti, apa yang kamu ketahui." Diana masih mencoba mengelak.
"Maaf Tante, sebagai teman paling dekat aku tidak yakin kalau Mama akan sanggup berahasia pada Tante."
"Tentu saja tidak."
"Nah, artinya apa pun masalah yang dialami Mama, pastilah tak pernah luput diceritakannya ke Tante."
"Tapi..."
"Tante, tanpa sengaja aku menemukan email dan password Mama. Mama ternyata tidak men-setting akunnya menjadi terhapus otomatis begitu di berandanya tertera ucapan belasungkawa."
Diana lemas mendengar apa yang baru saja disampaikan Aira kepadanya. Apa yang harus dikatakannya pada gadis ini, tak satupun pembelaan yang bisa membuat dia percaya dapat merubah penilaian gadis itu pada Hana Aura..
Mungkin Tuhan yang menghendaki semua rahasia terbuka pada saatnya.
Diana berharap Aira bisa lebih bijak dalam menanggapinya. Bila melihat cara Aira saat menceritaan rahasia mamanya.