"Kamu dimana?" tanya Diana kepada putranya.
"Lagi di bandara Ma. Beberapa jam lagi aku sampai," jawab pemuda itu.
Beberapa saat setelah itu, Sandro menutup pembicaraan dengan Diana. Langkahnya bergegas menelusuri lorong hingga sampai di deretan bangku kelas bisnis yang dipilihnya dalam penerbangan kali ini.
Entah karena pikiran yang bercabang, tanpa sengaja kakinya tersandung sesuatu.
Tak pelak dia langsung limbung. Tanpa sengaja tubuhnya menubruk garis yang tengah berjalan di depannya.
Tubuh ramping gadis itu pun jatuh tersungkur bersamaan dengan dirinya yang juga nyungsep di lantai kabin pesawat.
"Ma—maaf," gagap Sandro sambil lekas-lekas berdiri.
Tangannya terulur hendak membantu gadis yang dengan bersusah payah berupaya membalikkan tubuhnya.
"Apa-apaan sih, kamu!" Seru Aila begitu dia bisa berdiri.
Namun gerutuannya segera terhenti, saat matanya bertemu dengan bintik hitam yang begitu memukau.