RAUT wajah gadis itu benar-benar bagai pantulan dirinya di dalam cermin.
Pertama kali menatapnya saja, Aila sudah bisa merasakan kalau memang gadis itulah orang yang selama ini ingin ditemuinya. Gadis yang sekian waktu ada dalam pikirannya kala dia terjaga.
Alangkah inginnya Aila bertemu dengan bagian keluarganya yang sudah sekian tahun menyerpih dan tak terjangkau.
Dia juga ingin membagikan sedikit kebahagian pada gadis kecil yang tumbuh dewasa sendirian, tanpa kasih sayang yang utuh dari kedua orang tuanya.
Teman-teman broken homenya di kampus banyak yang terjerumus menjadi pemakai, hanya karena ada masalah kecil dalam keluarga mereka.
Tapi tidak dengan Aira …? Gadis itu bahkan sudah memeluk banyak masalah dan cobaan sejak pertama kali terlahir ke dunia.
Hebatnya Aira Aurelia masih baik-baik saja. Dia tetap bisa menjalani hidupnya dengan baik.
Menyaksikan gadis cantik yang tertidur tadi sungguh membuat hati Aila terharu.