DI SAAT yang sama sebenarnya semua orang juga diliputi kesedihan mendalam sama seperti yang mereka rasakan.
Bila Aira sampai mendengar percakapan ini, tentu akan sangat menyakitkan buatnya. Jake berfikir keras agar hal itu tidak sampai terjadi
Permintaan itu seperti mengingatkan kalau Aira bukanlah bagian dari mereka, padahal siapa yang bisa menyangkal kenyataan yang sebenarnya …?
Jake kemudian membangunkan Aira. Ditepuknya pundak gadis itu beberapa kali, sambil berbisik, "Aira, bangun."
Sejenak Aira bergerak dan membuka matanya yang terasa perih, "Bagaimana Papa? Apakah operasinya sudah selesai?"
"Belum. Aku hanya ingin mengajakmu, ke kafe. Dari semalam kamu belum makan. Minimal minum teh hangat saja ya? Supaya merasa lebih segar."
Aira menggeleng, "Aku tidak mau meninggalkan papaku," sanggahnya.
"Kita tidak meninggalkan Pak Sandi. Kita hanya makan. Ini sudah lebih jam tiga, loh. Nanti kamu sakit malah makin berabe urusannya."