Lebih ke dalam lagi dari gedung itu terdapat kolam-kolam yang ditata astistik.
Ada kolam air hangat serta berbagai fasilitas spa lainnya. Aira puas dengan apa yang dilihatnya.
Jelas kalau Om Hendri memang bersungguh-sungguh dalam mengelola bisnis ini.
"Nak Aira boleh mengambil alih kepemimpinan, karena memang sudah masanya usaha ini kembali ke pemiliknya."
Hendri mempersilahkan gadis itu duduk di depan meja kerjanya. Aira duduk dengan tubuh tegak, sambil matanya sedikit di corongkan ke arah Hendri, "Om Hendri jangan bercanda, aku sama sekali bukan ahlinya."
"Tapi Nak Aira sudah harus belajar menerima tanggung jawab ini."
"Om …." Sejenak Aira menarik nafas dalam, sebelum melanjutkan. "Suatu saat mungkin, Om.
Tapi tidak sekarang. Aku akan belajar dulu dari Om dan saat Om mulai lelah dan tidak tertarik lagi mengurusinya, baru aku akan meneruskan estafet ini ya."
"Hm …."